السَّلاَمُعَلَيْكُمْوَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَاتُهُ
Suamiku......
Teringat saat pertama kali kamu datang dalam kehidupanku.
Sungguh sangat tidak disangka ataupun diduga.
Pertemuan yang sempat terulur waktu panjang.
Kini
kita telah bersama, bahkan angka 5 pun sudah terlewati. Sepertinya
sudah menjadi waktu yang panjang, namun ternyata usia 5 tahun adalah
usia yang sungguh masih jauh dari kematangan.
lihat diantara kita, telah hadir seorang anak yang membanggakan, sungguh menghiasi perjalanan kehidupan kita.
Suamiku,
Tak ada krikil-krikil yang berarti, yang menjadi penghalang, karena,
berjalan dengan mengalir adalah sesuatu yang indah.
Allah telah memberi aku dan kamu cinta dan kasih sayang, hingga aku dan kamu saling mengasihi karena-Nya.
Mungkin
aku dan kamu tak pula dapat terhindar akan pembagian cinta dan kasih
pada yang bukan untuk ku atau bukan untuk mu...... Namun, kepasrahan dan
kepercayaan telah menjadi rambu yang terpatri, hingga rasa yang tak
perlu muncul menjadi bias.
Dan aliran air yang kita lalui akan tetap
masuk dalam wadah cinta dan kasih sayang aku dan kamu karena-Nya. Bukan
untuk siapa dariku dan siapa darimu.
Suamiku, Aku fikir semua
sudah berjalan selaras, normal apa adanya, namun ada keresahaan saat
sapaan lembut hadir dalam hati ini, benarkah tak ada keluhan dihatimu
saat bersama ku? Benarkah aku dapat menjadi penghias tahtahmu? Benarkah
aku telah berjalan dengan ridhomu? Benarkah aku dapat menyejukkan
hatimu? Benarkah aku akan selalu menjadi bidadarimu, bidadari dunia dan
bidadari surga?
Pertanyaan itu terus menaungi hati ini.
Suamiku,
jikalau benar hatimu sedemikian adanya, sudilah kiranya menerima dan
memberi maaf suci bagi diriku, hingga jalan ini tak terasa terjal dan
berliku......
Demi cintaku pada sang kholiq, dan pada Rosul-Nya,
sudi pula kiranya engkau selalu menerima kasih dan sayang ku untuk mu
karena-Nya.......
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
waktu berputar, hari demi hari berlalu, berjalan, terkadang berhenti, terkadang maju, terkadang mundur. tujuan pun tak terdeskripsi dengan sempurna. langkah yang tak menentu bagai terkunci dalam ruang waktu, berputar arah, berpindah tempat, kembali pada satu titik. sia-sia. ketika cahaya tuntun langkah temukan arah, sedikit senyum hiasi bibir ranum. tak ada lagi keraguan dalam langka, seakan setiap arah adalah tujuan, semua untuk mu, titipan-Nya harta tak ternilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar