malaikat kecil

malaikat kecil
banyak waktu yang terbunuh, terbuang percuma tak percuma. Terkadang dirimu terabaikan, oh malaikat kecilku. Kini sedikit waktuku kuberikan untukmu, walau ku tau, waktu ini takkan bisa membayar waktu yang telah terbunuh dan terbuang. Maafkan aku wahai malaikat kecil ku. Satu hal yang perlu kau ketahui, aku begitu menyanyangi mu, kini kau telah menjadi inspirasi dalam setiap nafasku, dalam setiap pikiranku, setiap langkah dan gerakku.

Rabu, 26 Januari 2011

DIBALIK BESI-BESI YANG BERBARIS RAPIH

Dibalik Besi-besi yang berbaris rapih
Membuat diri terikat dalam ruang dan waktu
Antara sudut dan sudut lainnya begitu dekat
Sayap sayap tak dpt lg berkepak
Kebebasan telah terjarah
Mulut terbungkam seketika

Mereka bilang diri ini pendosa
Penghianat negara
Perusak moral bangsa
Namun
Jiwa dan raga, seluruh panca
indra, fikiran dan nurani berkata
Bukan diri yg berlaga

Dibalik besi-besi yang berbaris rapi
Terdampar tubuh yang terikat tak bertali
Erangan tangis dan air mata
tak mampu angkat beban derita
Bertanya mengapa, tak ada guna
Hukum tak lagi berpihak pada yg lemah tanpa dosa
Fakta telah tertindas akan ilusi bias
Semua telah terampas seketika

Tapi diri tak pernah mati
Hembusan nafas masih mengalun bak simfony nan merdu
Hati dan nurani masih tertata rapi
Fikiran masih mengalis bak air pegunungan nan jernih

Diri bersuara melalui karya
Goresan tangan dengan tinta emas diatas lembaran lembaran kertas
Temani habiskan hari demi hari
Dibalik besi-besi yang berbaris rapih

Inspirasi dan karya yang yak pernah musnah, tak akan pernah terampas
Selalu tercipta menjadi sejarah dalam putaran waktu
Melayang melalui udara, lewati ventilasi ruang
dibalik besi-besi yang berbaris rapih.

#meja kerja_040710#

Tidak ada komentar: