Gema azan subuh, membuat mata terbuka, namun kantuk merajai.
Saat terjaga, matahari telah menyapa, bergegas ayunkan langkah,
jangan sampai terlambat bekerja.
Pikiran, hati, tangan dan seluruh panca indra tertuang dalam satu tujuan.
Gema azan zuhur, sadarkan akan pangilan-Nya.
“Tunggu.... tak lama lagi semua akan selesai”.
Gema azan asar, ingatkan hari telah petang, belum juga terbalas pangilan-Nya.
“Yah...setelah ini kan terjawab panggilan-Nya”.
Gema azan magrib, terdengar lebih keras,
dan dari berbagai penjuru, tandai datangnya malam.
Kembali sentuh jiwa raga tuk bermunajah pada-Nya.
“Segera akan bersujud pada-Mu, setelah memperbaiki hasil kerja,
hanya sedikit tidaklah banyak”.
Gema azan isya’……,
”semua telah selesai, kan terluangkan waktu tuk menghadap-Mu,
setibanya nanti”.
Malam semakin berjalan kelam.
Diperaduan terindah terebahkan tubuh yang lelah nan letih,
terpejamkan mata, tertidur dalam lelap.
Dan gema azan subuh, kembali membangunkan dari lelap....................,
kembali, kembali terulang, bukan hanya hari ini, tapi kemarin,
seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, bahkan bertahun-tahun yang lalu.
Pambalasan Rahmat dan Karunia-Nya yang tak beradab.
Meminta hak pada-Nya tanpa ingat kewajiban pada-Nya.
-kantor 6.08.08-
waktu berputar, hari demi hari berlalu, berjalan, terkadang berhenti, terkadang maju, terkadang mundur. tujuan pun tak terdeskripsi dengan sempurna. langkah yang tak menentu bagai terkunci dalam ruang waktu, berputar arah, berpindah tempat, kembali pada satu titik. sia-sia. ketika cahaya tuntun langkah temukan arah, sedikit senyum hiasi bibir ranum. tak ada lagi keraguan dalam langka, seakan setiap arah adalah tujuan, semua untuk mu, titipan-Nya harta tak ternilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar