Saat ini, pernahkah anda melihat, seseorang yang mendapatkan kedudukan
dan jabatan tanpa dukungan tim, yang biasa disebut dengan tim sukses?
Lalu, pernahkah anda melihat, bahwasahnya tim sukses itu melakukan semua dengan keikhlasan tingkat tinggi, dalam arti tak mengharap balas budi dalam bentuk apapun, termasuk nilai rupiah bagi keberlangsungan Tim itu sendiri.
Sungguh rasanya sangat mustahil akan hal itu.
Bagaimana tidak, berapa rupiah yang dikeluarkan bagi seseorang yang menginginkan kursi empuk bersandar jabatan hebat yang diserahkan pada "sang empuh-nya" janji untuk kesuksesannya, dan berapa rupiah pula yang akan dia berikan kepada "sang empuh-nya sukses" setelah kursi empuk itu dia dapatkan. Roda itu terus akan berputar. Jikalau rupiah tidak mengalir kepada "sang empuh-empuhnya" itu, maka sudah dapat dipastikan seseorang itu akan dihantam ombak besar, kapalnya akan bergoyang tiada henti.
Dan semua itu menjadi awal dari perjalanan, muara dari keterpurukan moral dan gerbang menuju jatuhnya sang "Iman"
Lalu pernahkah terfikir, apa dampak seseorang yang telah mendapatkan kuasa dunia? Dapat merubah dunia-h? "Ah terlalu luas"
Mungkin dapat merubah negara-h? "Ah semua biasa, kesulitan malah semakin melanda!
Lalu apa, apa? Sepertinya dapat merubah keluarga "keluarga menjadi lebih kaya" mungkin hal ini bisa mendapatkan pembenaran.
Dan terciptalah sebuah kerajaan yang tanpa dasar iman dan beratap tanpa moral serta bersikluskan udara sumpah serapah dari rakyat teraniayah.
................................
26 Oktober 2012
Lalu, pernahkah anda melihat, bahwasahnya tim sukses itu melakukan semua dengan keikhlasan tingkat tinggi, dalam arti tak mengharap balas budi dalam bentuk apapun, termasuk nilai rupiah bagi keberlangsungan Tim itu sendiri.
Sungguh rasanya sangat mustahil akan hal itu.
Bagaimana tidak, berapa rupiah yang dikeluarkan bagi seseorang yang menginginkan kursi empuk bersandar jabatan hebat yang diserahkan pada "sang empuh-nya" janji untuk kesuksesannya, dan berapa rupiah pula yang akan dia berikan kepada "sang empuh-nya sukses" setelah kursi empuk itu dia dapatkan. Roda itu terus akan berputar. Jikalau rupiah tidak mengalir kepada "sang empuh-empuhnya" itu, maka sudah dapat dipastikan seseorang itu akan dihantam ombak besar, kapalnya akan bergoyang tiada henti.
Dan semua itu menjadi awal dari perjalanan, muara dari keterpurukan moral dan gerbang menuju jatuhnya sang "Iman"
Lalu pernahkah terfikir, apa dampak seseorang yang telah mendapatkan kuasa dunia? Dapat merubah dunia-h? "Ah terlalu luas"
Mungkin dapat merubah negara-h? "Ah semua biasa, kesulitan malah semakin melanda!
Lalu apa, apa? Sepertinya dapat merubah keluarga "keluarga menjadi lebih kaya" mungkin hal ini bisa mendapatkan pembenaran.
Dan terciptalah sebuah kerajaan yang tanpa dasar iman dan beratap tanpa moral serta bersikluskan udara sumpah serapah dari rakyat teraniayah.
................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar